Sangathoki, sebuah desa kecil yang terletak di perbukitan Nepal, mungkin tidak terkenal di dunia musik global, namun desa ini adalah rumah bagi warisan musik yang kaya dan dinamis yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Warisan ini berpusat pada musik dan tarian tradisional masyarakat Tamang, komunitas adat yang telah mendiami wilayah tersebut selama berabad-abad.
Masyarakat Tamang mempunyai hubungan mendalam dengan musik dan tari, menggunakan bentuk seni ini untuk mengekspresikan identitas budaya, keyakinan spiritual, dan adat istiadat sosial mereka. Di Sangathoki, musik merupakan bagian integral dari kehidupan sehari-hari, lagu dan tarian ditampilkan di pesta pernikahan, festival, dan acara penting lainnya.
Salah satu alat musik paling ikonik dalam tradisi Tamang adalah damphu, sebuah gendang kecil yang dimainkan dengan tongkat. Damhu digunakan untuk mengiringi lagu dan tarian tradisional Tamang, memberikan latar ritmis yang mendorong kemajuan pertunjukan. Suara damphu yang menghantui terdengar menggema di sepanjang perbukitan Sangathoki, menandakan dimulainya sebuah perayaan atau ritual.
Selain damphu, masyarakat Tamang juga menggunakan alat musik lain seperti tungna (seruling bambu) dan sarangi (alat musik petik) untuk menghasilkan permadani suara yang kaya. Instrumen-instrumen ini sering dimainkan dalam ansambel, dengan para musisi berkumpul untuk menampilkan melodi dan harmoni yang rumit yang membangkitkan rasa nostalgia dan kerinduan.
Salah satu tari Tamang yang paling terkenal yang ditampilkan di Sangathoki adalah Tari Syabru, pertunjukan yang meriah dan enerjik yang diiringi oleh hentakan damphu dan alunan melodi tungna. Para penari yang mengenakan pakaian adat warna-warni ini bergerak dengan pola yang anggun dan serasi, menceritakan kisah cinta, kehilangan, dan kemenangan melalui gerakannya.
Meskipun tradisi musik Sangathoki kaya, generasi muda semakin beralih ke genre musik modern seperti pop dan hip-hop. Akibatnya, ada kekhawatiran musik tradisional masyarakat Tamang terancam punah.
Namun, upaya terus dilakukan untuk melestarikan dan mempromosikan warisan musik Sangathoki. Musisi lokal dan organisasi budaya berupaya mendokumentasikan dan mengarsipkan lagu dan tarian tradisional, serta mengajarkan bentuk seni ini kepada generasi muda. Selain itu, ada inisiatif untuk membawa musik tradisional ke khalayak yang lebih luas melalui festival, konser, dan acara publik lainnya.
Kesimpulannya, warisan musik Sangathoki merupakan bagian warisan budaya Nepal yang sangat berharga dan tak ternilai harganya. Hal ini mencerminkan hubungan mendalam masyarakat Tamang dengan akar, nenek moyang, dan alam sekitar mereka. Dengan merayakan dan melestarikan warisan ini, kami dapat memastikan bahwa musik Sangathoki terus menginspirasi dan menyemangati generasi mendatang.
